BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Terjadi Sepekan ke Depan, Ini Sebabnya
Jakarta -Beberapa hari lalu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG memperingatkan masyarakat agar waspada terhadap fenomena cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi mulai 28 Agustus sampai dengan 3 September 2022.
Setidaknya, terdapat 23 provinsi yang diprediksi oleh BMKG akan dilanda oleh cuaca ekstrem, yaitu Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, dan Lampung.
Kemudian, di Pulau Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia bagian timur terdapat Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Dikutip dari Antara, BMKG menyampaikan bahwa cuaca ekstrem terjadi sebab adanya dinamika dan perubahan pada lapisan atmosfer yang menunjukkan belokan dan perlambatan angin di beberapa daerah.
Muhammad Irsal Yuliandri, petugas BMKG, menyampaikan bahwa perubahan pergerakan angin tersebut sebab adanya sirkulasi siklonik angin di sekitar Laut Cina Selatan, di sekitar barat perairan Bengkulu, dan perairan barat Sulawesi Barat.
Tidak hanya perlambatan angin, sirkulasi tersebut juga akan memunculkan pemusatan atau konvergensi angin.
Selain itu, selama periode tersebut, diprediksi juga akan terjadi fenomena Madden Julian Oscillation atau MJO dan aktifnya Gelombang Rossby.
Sederhananya, kedua fenomena ini mendorong pertumbuhan dan penggumpalan awan dengan curah hujan tinggi di sejumlah daerah.
Dengan demikian, cuaca ekstrem yang terjadi di Indonesia belakangan ini disebabkan oleh perubahan pola pergerakan angin dan peningkatan curah hujan.
Alhasil, fenomena tersebut akan berakibat pada bencana-bencana hidrometeorologi, seperti hujan lebat, hujan es, angin kencang, dan sejenisnya akan terjadi selama sepekan ke depan.
Oleh karena itu, BMKG mengimbau pemerintah pusat, daerah, dan pihak terkait untuk melakukan sosialisasi yang lebih masih guna menumbuhkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terkait fenomena cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi.
Selain itu, kepada Antara, Guswanto selaku Deputi Bidang Meteorologi BMKG juga mendorong sejumlah pihak untuk melakukan serangkaian persiapan, seperti memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola air yang lebih baik guna mengantisipasi kenaikan curah hujan secara terus-menerus.
ACHMAD HANIF IMADUDDINBaca : Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan, Gelombang Tinggi, Bencana Hidrometeorologi