Tekno

Indra Keenam, Bagaimana dalam Pandangan Kajian Psikologi?

Kemampuan indra keenam agaknya kerap ditayangkan untuk konten hiburan acara horor.

Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti merasakan sesuatu secara naluriah (intuitif).

Adapun merujuk laman Merriam-Webster, indra keenam merupakan persepsi tentang orang menerima informasi secara sadar mengenai peristiwa di luar diri.

Proses itu tidak didapat melalui kelima indra.

Mengutip buku Extrasensory Perception, pengertian dari kata itu sebagai suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk menerima informasi atau rangsangan melalui pikiran, bukan melalui indra fisik.

Istilah itu pertama kali digunakan oleh Sir Richard Burton pada 1870, kemudian parapsikolog Prancis Paul Joire menggunakan istilah extrasensory perception ini untuk menjelaskan keadaan seseorang telah mengalami hipnotis, trans, atau keadaan tidak sadar telah menggunakan indra.

Pada 1920, seorang dokter mata dari Munich, Rudolf Tischner menggunakan istilah extrasensory perception ketika menjelaskan adanya indra eksternal.

Pada 1930, parapsikolog Amerika Serikat, Joseph Banks Rhine membuat extra sensory perception populer karena kejadian paranormal.

Mengutip buku Parapsikologi, extrasensory perception apabila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai penerimaan oleh indra khusus.

Penerimaan ini menggambarkan keadaan saat kelima indra memiliki tingkat ketajaman yang tinggi.

Merujuk Live Science, para ilmuwan telah bertahun-tahun berdebat mengenai keberadaan fenomena yang dianggap di luar nalar itu.

Tapi, beberapa psikolog berpendapat, seseorang yang berkemampuan indra keenam dipertimbangkan dengan anggapan keraguan atau skeptis.

Daya tarik terhadap extrasensory perception muncul pada abad ke-19 akibat gerakan spiritualis di Inggris, dilansir laman University of Canterbury, Anggota yang dipilih akan menjadi medium untuk berkomunkasi dengan roh.

Pada akhir abad ke-19, para ilmuwan dan filsuf bergabung untuk mempelajari serangkaian kejadian extrasensory perception yang disebut psike.

Mengutip Psychology: Themes and Variations orang-orang yang mengalami fenomena yang tak diterima logika dan akal sehat disebut psike.

Walaupun begitu Joseph Banks Rhine dalam bukunya Extrasensory Perception bisa menunjukkan bidang baru dalam psikologi, yaitu parapsikologi.

Fokus bidang ini untuk mengkaji secara ilmiah dari extrasensory perception.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.