Startup PHK Karyawan, Sandiaga Uno Singgung Euforia Bakar Uang
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno ikut menanggapi mengenai sejumlah perusahaan startup yang melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK.
PHK itu disebut dilakukan sebagai upaya efisiensi dan reorganisasi sumber daya manusia dalam perusahaan akibat adanya perubahan sistem.
“Kuncinya PHK kemarin adalah startup terlalu euforia yaitu membakar uang,” kata Sandiaga, Senin, 31 Mei 2022.
Seharusnya, menurut Sandiaga, perusahaan harus memikirkan cash flow untuk mencukupi kebutuhan dan perkembangan perusahaan ke depan.
“Seperti yang ada di KEK (Nongsa DigitalPark), startup Mike (Direktur NDP) punya konsep sustainability, mereka punya cash flow untuk kebutuhan perusahaan di masa akan datang,” ujarnya.
Sebab, menurut Sandiaga, startup yang fokus kepada penciptaan arus kas akan mampu untuk bertahan.
“Tetapi PHK kemarin diakibatkan euforia, uang terlalu mudah masuk, sehingga akhirnya startup jor-joran, ini pelajaran buat kita,” kata dia.
Sejak awal tahun, tercatat empat perusahaan rintisan besar atau startup telah melakukan PHK terhadap karyawannya.
Keempat perusahaan itu adalah JD.ID, Link Aja, Zenius dan TaniHub.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira berpendapat ada beberapa penyebab utama yang membuat startup melakukan PHK karyawan.
Pertama, karena produk yang kalah bersaing, sehingga kehilangan market share secara signifikan.
“Kedua, kesulitan mencari pendanaan baru akibat investor lebih selektif memilih startup,” kata Bhima.
Ketiga, faktor makro ekonomi secara global penuh ketidakpastian sehingga investor menghindari pembelian saham startup yang persepsi risikonya tinggi.
Terlebih, ada kenaikan inflasi dan suku bunga di berbagai negara saat ini.
Keempat, pasar mulai jenuh dan hipersensitif terhadap promo dan diskon.
Jika aplikasi tidak berikan diskon, maka kata Bhima, pengguna menurun drastis.”Jadi budaya mencoba layanan aplikasi karena promo atau cashback mulai berakhir,” ujarnya.
Kelima, pandangan bahwa pascapandemi user digital masih akan tinggi mulai terbantahkan.
Saat pandemi memaksa masyarakat untuk go digital, tapi ketika mobilitas dilonggarkan, banyak yang menggunakan kesempatan untuk belanja di toko fisik.
“Winter atau musim dingin di startup diperkirakan masih berjalan cukup lama,” kata Bhima.
Sandiaga pun mengatakan pihaknya akan melakukan upaya untuk membantu perusahaan startup agar bisa bertahan.
Salah satunya dengan memfasilitasi agar startup memiliki strategi yang lebih berkelanjutan.