Tekno

UI Kerja Sama Teknologi Cegah Daun Gugur pada Pohon Karet dengan Jepang

Universitas Indonesia melakukan kolaborasi riset dengan lembaga penelitian Jepang.

Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) Dede Djuhana menyambut kehadiran Matsui Minami dari RIKEN Center for Sustainable Resource Science (CSRS) dalam rangka membahas kolaborasi riset dengan lembaga penelitian Jepang Riken CSRS, dan Riken Center for Advance Photonics (RAP).

Kolaborasi dilakukan pada bidang Matematika, Biologi, dan Geografi.

Tujuan kolaborasi ini adalah untuk mengembangan teknologi kompleks guna mencegah dan mengendalikan penyakit gugur daun Pestalotiopsis pada pohon karet melalui proyek SATREPS (Science & Technology Research Partnership for Sustainable Development) yakni skema kerja sama teknis Jepang berdasarkan “Science and Technology Diplomacy” yang ditetapkan pada 2008.

Proyek SATREPS tersebut didukung dan didanai oleh pihak Japan International Coorporation Agency (JICA).

Proyek tersebut memfasilitasi riset antara peneliti Indonesia dan Jepang yang terlibat dengan jangka waktu proyek adalah lima tahun sejak tanggal pengiriman tenaga ahli JICA pertama ke Indonesia atau Kick-off Meeting diadakan.

Kolaborasi riset ini melibatkan tim dosen dan peneliti juga mahasiswa dari Departemen Geografi, Matematika, Biologi, dan Indonesian Rubber Research Institute (IRRI).

Bentuk kegiatan proyek SATREPS di Indonesia kali ini antara lain pengembangan senyawa kandidat fungisida baru untuk penyakit gugur daun pohon karet (baik kimiawi maupun biologis), pembuatan klon baru Hevea brasiliensis yang menunjukkan ketahanan terhadap penyakit gugur daun, serta pembangunan sistem deteksi untuk daerah yang terkena penyakit pohon karet.

Hal itu dilakukan dengan analisis pencitraan Artificial Intelligent (AI) menggunakan data yang diperoleh dari artificial satellites dan drone.

“Program SATREPS mendukung kebijakan penelitian di FMIPA dan UI secara umum dalam upaya meningkatkan kualitas penelitian,” ujar Dede Djuhana dalam rilis yang diterima Tempo pada Rabu, 15 Juni 2022.

Sementara itu, Matsui Minami dari RIKEN menyampaikan kerja sama kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak yang besar dalam penyelesaian masalah penyakit daun gugur di perkebunan karet di Indonesia.

Selain itu, kerja sama dalam pembangunan sumber daya manusia dalam bentuk kunjungan riset, pelatihan, hingga Ph.D.

program di Jepang diharapkan dapat segera dilakukan dalam waktu dekat.

Kedua belah pihak berharap hasil dari pengembangan teknologi tersebut nantinya akan tersedia di seluruh Indonesia dan dapat membantu pemerintah dalam menanggulangi wabah gugur daun karet yang menyerang sejumlah lahan di kawasan sentra produksi.

Sehingga hasil produksi karet global diharapkan kembali melimpah.